Tuberkulosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Tuberkulosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, namun bisa juga memengaruhi organ lain seperti tulang, ginjal, otak, dan kelenjar getah bening. TBC merupakan salah satu penyakit menular yang paling mematikan di dunia, terutama di negara berkembang dengan sistem kesehatan yang belum optimal.

Penyebab Tuberkulosis

Faktor Penyebab Utama

TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui udara ketika penderita batuk, bersin, atau berbicara. Orang yang tinggal serumah atau sering berinteraksi dengan penderita memiliki risiko lebih tinggi tertular.

Faktor Risiko

  • Sistem kekebalan tubuh lemah (misalnya penderita HIV/AIDS)

  • Gizi buruk atau malnutrisi

  • Tinggal di lingkungan padat dan kurang ventilasi

  • Perokok aktif atau pasif

  • Tidak menyelesaikan pengobatan TBC sebelumnya

Gejala Tuberkulosis

Gejala Umum TBC Paru

  • Batuk berdahak lebih dari 2 minggu, kadang disertai darah

  • Demam dan menggigil, terutama di malam hari

  • Berkeringat malam hari secara berlebihan

  • Penurunan berat badan drastis tanpa sebab jelas

  • Nafsu makan menurun

  • Rasa lelah dan lemah berlebihan

  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk

Baca Juga : Cuka Apel: Bahan Alami dengan Segudang Manfaat

Gejala TBC Ekstraparu (di luar paru-paru)

  • Bengkak pada leher (TBC kelenjar)

  • Nyeri tulang atau sendi (TBC tulang)

  • Sakit kepala berkepanjangan (TBC otak)

Diagnosis dan Pengobatan

Cara Diagnosis

  • Tes dahak (BTA): Untuk melihat keberadaan bakteri TBC.

  • Tes Mantoux (Tuberkulin): Untuk mengetahui infeksi TBC laten.

  • Rontgen dada: Untuk melihat kerusakan paru-paru.

  • Tes darah atau kultur bakteri: Untuk identifikasi bakteri lebih lanjut.

Pengobatan Tuberkulosis

Pengobatan TBC dilakukan dengan terapi jangka panjang menggunakan kombinasi antibiotik selama minimal 6 bulan secara rutin, yaitu:

  • Fase intensif (2 bulan): Rifampisin, isoniazid, pirazinamid, dan etambutol.

  • Fase lanjutan (4 bulan): Rifampisin dan isoniazid.

Sangat penting untuk menyelesaikan pengobatan sesuai jadwal agar tidak terjadi resistensi obat (TBC resisten).

Pencegahan Tuberkulosis

Langkah-Langkah Pencegahan

  • Vaksinasi BCG: Diberikan sejak bayi untuk memberikan kekebalan terhadap TBC berat.

  • Menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.

  • Hindari kontak erat dengan penderita TBC aktif.

  • Gunakan masker jika berinteraksi dengan pasien TBC.

  • Pastikan ruangan memiliki ventilasi udara yang baik.

  • Pengobatan lengkap bagi pasien agar tidak menjadi sumber penularan.

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang serius namun dapat disembuhkan sepenuhnya jika didiagnosis dan diobati dengan benar. Pencegahan melalui vaksinasi dan pola hidup sehat sangat penting, terutama di wilayah dengan angka kejadian TBC yang tinggi. Konsistensi dalam pengobatan adalah kunci utama dalam mengatasi dan mencegah penyebaran TBC.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *