Intermittent Fasting (IF) atau puasa berselang adalah metode diet yang mengatur waktu makan, bukan jenis makanan yang dikonsumsi. Diet ini populer karena fleksibel dan terbukti efektif untuk menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme, serta menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Apa Itu Intermittent Fasting?
Intermittent Fasting adalah pola makan yang mengatur kapan seseorang boleh makan dan kapan harus berpuasa. Selama periode puasa, hanya air putih, teh tanpa gula, atau kopi hitam yang diperbolehkan.
Pola ini tidak membatasi jenis makanan, tetapi lebih fokus pada waktu konsumsi. Tujuannya adalah memberi tubuh waktu untuk membakar lemak secara alami dan mengatur kembali sistem metabolisme.
Jenis-Jenis Intermittent Fasting
1. Pola 16:8
-
Puasa 16 jam, makan dalam jendela 8 jam.
-
Contoh: Makan dari jam 12 siang hingga 8 malam, lalu puasa hingga keesokan siangnya.
2. Pola 5:2
-
Makan normal selama 5 hari, lalu membatasi kalori (500–600 kalori) selama 2 hari non-berurutan dalam seminggu.
3. Pola Eat-Stop-Eat
-
Puasa penuh selama 24 jam, 1–2 kali per minggu.
4. Pola Alternate Day Fasting
-
Puasa selang-seling: satu hari puasa, satu hari makan normal.
Manfaat Intermittent Fasting
1. Menurunkan Berat Badan
Puasa membuat tubuh membakar lemak sebagai energi, sehingga efektif untuk pembakaran kalori dan lemak perut.
Baca Juga: Manfaat Tempe untuk Kesehatan: Superfood Lokal yang Kaya Gizi
2. Mengontrol Kadar Gula Darah
Dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan risiko diabetes tipe 2.
3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Menurunkan tekanan darah, kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida.
4. Memperlambat Penuaan
Puasa membantu regenerasi sel dan memperbaiki kerusakan tubuh, sehingga mendukung proses penuaan yang sehat.
5. Meningkatkan Fungsi Otak
Meningkatkan produksi hormon BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor) yang penting untuk kesehatan otak dan memori.
Tips Sukses Menjalani Intermittent Fasting
-
Mulai secara bertahap, misalnya dengan pola 12:12 sebelum mencoba 16:8.
-
Konsumsi makanan bergizi selama jendela makan (hindari makanan cepat saji).
-
Tetap minum air putih yang cukup selama puasa.
-
Jangan terlalu membatasi kalori jika tidak nyaman.
-
Dengarkan sinyal tubuh: jika merasa lemas atau tidak fit, hentikan sementara dan konsultasi dengan dokter.
Siapa yang Tidak Dianjurkan?
-
Ibu hamil atau menyusui
-
Orang dengan riwayat gangguan makan
-
Penderita diabetes berat
-
Orang dengan tekanan darah rendah
-
Anak-anak dan remaja
Diet Intermittent Fasting adalah metode alami dan sederhana untuk menurunkan berat badan dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan. Tanpa perlu menghitung kalori secara detail, IF lebih fokus pada waktu makan yang teratur. Meski terlihat sederhana, konsistensi dan disiplin tetap menjadi kunci keberhasilan. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter sebelum memulai untuk memastikan pola ini sesuai dengan kondisi tubuhmu.